Takaran Pemberian Jangkrik Pada Murai Batu

Murai batu atau yang dikenal dengan nama latin Gracupica contra adalah salah satu jenis burung kicau yang populer di Indonesia. Murai batu dikenal karena suara kicaunya yang merdu dan juga harganya yang cukup mahal.

Salah satu aspek penting dalam memelihara murai batu adalah pemberian pakan yang tepat. Selain biji-bijian, buah-buahan, dan pakan buatan, jangkrik juga kerap diberikan kepada murai batu.

Manfaat Jangkrik Bagi Murai Batu

[Jangkrik] mengandung berbagai nutrisi yang baik bagi kesehatan murai batu, seperti:

  • Protein tinggi
  • Lemak tak jenuh yang diperlukan tubuh
  • Kalsium dan zat besi

Nutrisi dalam jangkrik bermanfaat untuk:

  • Meningkatkan stamina murai batu
  • Mendorong birahi atau gairah kawin
  • Menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas kicau

Kandungan protein dan lemak tak jenuh yang tinggi dalam jangkrik membantu meningkatkan massa otot dan memberi energi bagi murai batu. Sementara kalsium dan zat besi penting untuk pembentukan tulang yang kuat dan produksi sel darah merah.

Dengan nutrisi yang lengkap dari jangkrik, performa kicau murai batu bisa optimal karena memiliki fisik yang kuat dan sehat. Stamina juga akan meningkat sehingga murai batu bisa berkicau lebih lama.

Efek Samping Jangkrik Berlebihan pada Murai Batu

Meski mengandung banyak nutrisi yang baik, pemberian jangkrik berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan murai batu. Beberapa efek samping yang mungkin timbul antara lain:

1. Obesitas

Jangkrik mengandung lemak dan protein yang tinggi. Jika diberikan berlebihan, lemak dan protein berpotensi menumpuk di tubuh burung hingga menyebabkan obesitas atau kegemukan yang abnormal.

Tubuh murai batu yang obesitas rentan terkena penyakit seperti diabetes, gangguan pernapasan, hingga kerusakan organ dalam. Performa kicaunya juga bisa menurun.

Baca Juga :  Ulat Hongkong untuk Murai Batu : Mengoptimalkan Kicauan

2. Perilaku Agresif

Zat-zat dalam jangkrik yang memacu birahi berpotensi membuat murai batu menjadi lebih agresif. Hal ini terutama terjadi pada masa kawin.

Perilaku agresif seperti sering menyerang lawan atau merusak bulu sendiri dapat merugikan kesehatan murai batu. Perilaku ini juga menandakan burung sedang stres.

3. Gangguan Pernapasan

Pemberian jangkrik yang berlebih dapat meningkatkan massa tubuh murai batu secara drastis hingga menekan rongga dada. Akibatnya, fungsi paru-paru terganggu dan menyulitkan burung bernapas.

Gejala gangguan pernapasan seperti suara napas berat, mulut menganga, dan gerakan dada yang abnormal harus segera ditangani agar tidak berlanjut menjadi infeksi paru-paru.

4. Menurunnya Kualitas Kicau

Meski awalnya jangkrik membantu meningkatkan kualitas suara, dalam jangka panjang pemberian berlebihan justru bisa menurunkan performa kicau murai batu.

Hal ini disebabkan karena tubuh murai yang kelebihan nutrisi dari jangkrik cenderung malas beraktivitas dan berkicau. Perilaku agresif akibat birahi berlebihan juga membuat kicauan menjadi kurang merdu.

Ternak Jangkrik

Takaran Ideal Jangkrik untuk Murai Batu

Agar mendapatkan manfaat nutrisi jangkrik tanpa efek samping, penting untuk memperhatikan takaran pemberiannya. Berikut adalah porsi harian jangkrik yang ideal untuk murai batu:

Waktu PemberianJumlah per Hari
Pagi3-4 ekor
Sore3-4 ekor
Total5-7 ekor

Pemberian 5-7 ekor jangkrik per hari dengan pembagian pagi dan sore dinilai paling ideal. Jangkrik tidak boleh diberikan dalam porsi besar sekaligus agar tidak berlebihan.

Pastikan jangkrik tidak langsung diberikan begitu saja kepada murai batu, tapi melalui tempat pakan seperti [cepuk EF]. Hal ini mencegah penyakit dan parasit dari jangkrik menular ke burung.

Sebelum memberi jangkrik, sebaiknya murai batu juga sudah diangin-anginkan dan dimandikan agar tetap bersih dan sehat. Kandang harus rutin dibersihkan dari kotoran dan sisa makanan untuk mencegah penyakit.

Penyetelan Takaran Jangkrik

Meski 5-7 ekor per hari adalah standar umum takaran ideal jangkrik, sebenarnya kebutuhan protein dan nutrisi setiap murai batu bisa berbeda-beda.

Baca Juga :  Burung Yang Cocok Untuk Teman Murai Batu

Maka dari itu, penting melakukan penyetelan porsi pemberian jangkrik secara bertahap sambil memantau kondisi burung. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Perilaku Makan

Amati apakah murai batu menghabiskan jangkrik yang diberikan atau tidak. Jika selalu tersisa, berarti porsinya terlalu banyak. Kurangi 1-2 ekor sampai dosis yang pas ketika jangkrik selalu habis dimakan.

2. Massa Tubuh

Pantau perubahan massa tubuh murai batu setelah pemberian jangkrik. Jika terjadi kenaikan drastis dalam waktu singkat, berarti sudah kelebihan nutrisi hingga menumpuk dalam bentuk lemak. Kurangi porsi jangkrik hingga tubuh kembali ke massa ideal.

3. Kondisi Bulu

Bulu yang kusam, mudah rontok, atau terlihat kotor mencerminkan kesehatan burung kurang optimal. Salah satu penyebabnya bisa jadi karena kelebihan protein dari jangkrik. Kurangi dulu porsi hingga bulu kembali cerah dan lebat.

4. Kualitas Kicau

Jika kicauan murai batu terdengar serak, tidak merdu, atau cepat lelah, bisa jadi sedang mengalami gangguan kesehatan akibat jangkrik berlebih. Kurangi porsi hingga suara kembali bagus.

5. Perilaku dan Aktivitas

Pantau apakah murai batu bertingkah agresif, sering diam/lesu, sulit bernapas, atau kurang lincah setelah pemberian jangkrik. Jika ya, segera kurangi porsinya dan perhatikan apakah perilaku membaik.

Dengan melakukan penyetelan porsi sambil memantau kondisi burung, Anda bisa menemukan takaran jangkrik yang ideal dan memberikan manfaat maksimal bagi masing-masing murai batu.

Penanganan Birahi Berlebih Akibat Jangkrik

Salah satu efek samping jangkrik adalah memacu birahi atau gairah kawin murai batu secara berlebihan. Kondisi ini bisa dikenali dari perilaku agresif berupa bersuara keras, mengepakkan sayap, hingga menyerang lawan jenis.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi birahi berlebih pada murai batu akibat jangkrik, antara lain:

  • Kurangi porsi harian jangkrik menjadi 3-5 ekor saja.
  • Berikan rematik atau obat penenang untuk meredakan gejala birahi.
  • Jangan berikan jangkrik pada siang hari, cukup pagi dan sore saja.
  • Pisahkan murai batu jantan dan betina ke kandang terpisah jika perilaku agresif tidak kunjung reda.
  • Berikan makanan tinggi serat dan rendah protein seperti sayuran dan buah-buahan untuk mengurangi birahi.

Kesimpulan

Jangkrik mengandung banyak nutrisi penting bagi kesehatan dan kualitas kicau murai batu. Namun pemberiannya harus tepat takaran agar tidak berdampak buruk.

Pantau kondisi dan perilaku burung saat penyetelan dosis agar menemukan porsi jangkrik yang ideal bagi masing-masing. Dengan pemberian jangkrik yang tepat, murai batu Anda akan menjadi sehat, jinak, dan mampu berkicau maksimal.