Jumlah Bulu Sayap Burung Murai Batu

Halo sobat pecinta burung! Kali ini kita akan membahas tentang salah satu jenis burung yang populer di kalangan kicau mania, yaitu burung murai batu. Burung yang memiliki nama latin Copsychus malabaricus ini terkenal dengan suara kicauannya yang merdu dan penampilan fisiknya yang gagah.

Murai batu tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Sumatera, Kalimantan, hingga Jawa. Ada beberapa subspesies murai batu yang bisa dibedakan dari corak bulu dan ukuran tubuhnya. Beberapa jenis murai batu yang terkenal antara lain:

  • Murai batu Medan/Aceh: Memiliki ukuran tubuh yang besar dan bulu dada oranye terang
  • Murai batu Kalimantan: Ukuran sedang dengan bulu dada coklat tua
  • Murai batu Jawa/Sunda: Ukuran kecil dengan bulu dada coklat muda
  • Murai batu Nias: Memiliki bulu ekor yang panjang

Anatomi Bulu Murai Batu

Nah, sekarang kita akan fokus membahas tentang anatomi bulu murai batu, khususnya di bagian sayap dan ekor. Tahukah kamu berapa jumlah bulu sayap dan ekor pada murai batu? Mari kita bahas satu per satu.

1. Bulu Sayap

Secara umum, burung murai batu memiliki 17 helai bulu sayap. Bulu sayap ini berfungsi untuk terbang dan bermanuver. Bulu sayap terdiri dari bulu primer, sekunder, dan tersier.

Bulu primer terletak di ujung sayap dan berperan penting saat terbang. Jumlah bulu primer biasanya 10 helai. Sedangkan bulu sekunder terletak di bagian tengah sayap, jumlahnya sekitar 6-7 helai. Bulu tersier ada di pangkal sayap dekat tubuh.

2. Bulu Ekor

Untuk bulu ekor, murai batu umumnya memiliki 6 pasang (12 helai) bulu ekor yang terdiri dari:

  • 4 pasang (8 helai) bulu berwarna putih yang disebut bulu ekor penyangga
  • 2 pasang (4 helai) bulu berwarna hitam yang disebut bulu ekor utama

Bulu ekor ini membentuk pola yang khas pada murai batu. Pola bulu ekor murai batu bisa 4 pasang putih : 2 pasang hitam (pola 4:2) atau 3 pasang putih : 3 pasang hitam (pola 3:3).

Pola 4:2 lebih umum dijumpai pada murai batu dari wilayah pedalaman/hutan, sedangkan pola 3:3 lebih banyak pada murai batu pesisir/dekat pantai. Pola ekor ini juga bisa menjadi ciri untuk membedakan jenis kelamin murai batu.

Selain sayap dan ekor, bagian tubuh murai batu yang juga memiliki bulu khas adalah leher. Disebutkan jumlah bulu leher murai batu ada sekitar 45 helai. Bulu leher ini membentuk kalung hitam yang kontras dengan bulu dada berwarna oranye atau coklat.

Tips Merawat Bulu Murai Batu

Sobat pecinta murai, pasti ingin burung kesayangan memiliki bulu yang sehat dan indah kan? Berikut beberapa tips merawat bulu murai batu:

  1. Berikan pakan berkualitas yang mengandung protein dan nutrisi lengkap untuk pertumbuhan bulu. Contohnya kroto, jangkrik, atau voer khusus murai.
  2. Mandikan burung secara rutin dengan air bersih. Bisa juga sesekali diberi campuran air jeruk nipis untuk mencegah kutu dan jamur.
  3. Jemur murai batu setiap pagi sekitar 1-2 jam agar bulunya kering dan tidak lembab. Sinar matahari pagi juga baik untuk sintesis vitamin D.
  4. Lakukan pemeriksaan bulu secara berkala. Jika ada bulu yang patah, rontok berlebihan, atau kusam bisa jadi indikasi burung kurang sehat.
  5. Jaga kebersihan sangkar dan lakukan disinfeksi rutin untuk mencegah penyakit. Alas sangkar bisa diberi pasir atau kerikil agar kaki burung tetap bersih.

Kesimpulan

Jadi sobat, itulah pembahasan singkat mengenai jumlah bulu sayap dan ekor pada burung murai batu. Secara umum, murai batu memiliki 17 helai bulu sayap dan 12 helai bulu ekor dengan pola warna yang khas. Jumlah bulu leher sekitar 45 helai.

Dengan merawat bulu murai batu secara tepat, mulai dari pemberian pakan, memandikan, menjemur, hingga menjaga kebersihan sangkar, maka burung kesayangan kita akan tetap tampil prima dengan bulu yang indah.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk menambah wawasan seputar burung murai batu ya. Jika ada pertanyaan lain seputar murai batu, jangan sungkan untuk diskusi di kolom komentar. Salam kicau mania!