Ciri Burung Pleci Pacitan : Harga, Perawatan, dan Makanan

Burung Pleci Pacitan, juga dikenal sebagai Pleci Dakun Pacitan, adalah jenis burung pleci yang berasal dari daerah Pacitan, Jawa Timur. Mereka memiliki karakteristik yang khas dan menjadi favorit di kalangan para pecinta burung kicau. Burung ini terkenal dengan suaranya yang khas dan variatif, membuatnya diminati untuk kegiatan masteran dan kontes kicau.

Pleci Pacitan memiliki tubuh yang relatif kecil, dengan warna dasar bulu yang cenderung kehijauan di bagian punggung dan kuning cerah di dada. Ciri khas dari jenis ini adalah lingkaran di sekitar mata, yang memberikan kesan seperti mengenakan kacamata. Pleci Dakun Pacitan jantan cenderung memiliki suara yang lebih bervariasi dan keras dibandingkan dengan betina.

Dalam hal harga, Pleci Pacitan memiliki nilai yang bervariasi tergantung pada kualitas suara dan kondisi fisiknya. Anakan Pleci Pacitan biasanya memiliki harga mulai dari Rp 300.000 hingga Rp 500.000, sementara untuk burung dewasa jantan dengan suara bagus dapat mencapai harga Ratusan ribu

Jika Anda tertarik untuk membeli Burung Pleci Pacitan, disarankan untuk memilih sumber yang terpercaya dan memastikan bahwa burung tersebut dalam kondisi sehat. Selain itu, pastikan juga untuk memeriksa legalitas dan dokumen-dokumen yang diperlukan terkait kepemilikan burung tersebut.

Cara Merawat Pleci Pacitan

Pleci Pacitan adalah burung yang perlu perawatan khusus agar tetap sehat dan memiliki suara yang bagus. Beberapa langkah penting dalam merawat Pleci Pacitan meliputi:

  • Memberikan Pakan Berkualitas : Pastikan memberikan makanan yang seimbang dan berkualitas tinggi seperti voer, buah-buahan, sayuran, dan serangga kecil.
  • Menyediakan Air Minum Bersih : Air bersih selalu harus tersedia untuk Pleci Pacitan. Pastikan wadah airnya selalu bersih.
  • Menyediakan Sangkar yang Aman dan Nyaman : Sangkar sebaiknya memiliki ukuran yang cukup besar untuk memungkinkan burung bergerak dengan leluasa. Pastikan juga tidak ada benda-benda tajam yang dapat membahayakan burung.
  • Memberikan Gantangan yang Nyaman : Jika memungkinkan, sediakan gantangan atau tempat di mana Pleci Pacitan bisa berinteraksi dengan burung lain atau lingkungannya.
  • Memandikan dan Membersihkan Kandang : Lakukan mandi rutin dan bersihkan kandang secara teratur untuk mencegah penumpukan kotoran dan memastikan kebersihan burung.
  • Memberikan Waktu untuk Beradaptasi : Jika baru saja mendapatkan Pleci Pacitan, berikan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru sebelum mulai melatih atau memaster suaranya.

Masteran Burung Pleci Pacitan

Melakukan masteran adalah cara untuk melatih suara Pleci Pacitan agar bisa berkicau dengan lebih baik. Beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam proses masteran meliputi:

  • Memilih Materi Masteran yang Tepat : Pilih materi masteran yang sesuai dengan karakteristik suara Pleci Pacitan. Hal ini dapat berupa rekaman suara burung lain atau alunan musik kicauan.
  • Konsistensi dalam Melatih : Lakukan latihan masteran secara rutin untuk membiasakan burung dengan suara yang ingin Anda ajarkan.
  • Memberikan Pujian dan Hadiah : Berikan pujian atau hadiah kepada Pleci Pacitan ketika berhasil meniru atau melantunkan suara dengan baik.
  • Hindari Memaksakan : Jika burung terlihat stres atau tidak nyaman selama proses masteran, sebaiknya beri istirahat dan coba lagi di lain waktu.

Burung Pleci Pacitan Gacor

“Pleci gacor” berarti burung Pleci yang memiliki kemampuan berkicau dengan suara yang jernih, nyaring, dan bervariasi. Untuk membuat Pleci Pacitan menjadi gacor, perlu latihan dan masteran yang konsisten, serta perawatan yang baik.

Harga Pleci Pacitan Anakan

Harga Pleci Pacitan anakan dapat bervariasi tergantung pada kualitas suara dan kondisi fisiknya. Biasanya, anakan Pleci Pacitan dapat dihargai mulai dari Rp 300.000 hingga ratusan ribu lebih tergantung pada pasar dan kualitasnya.

Ciri Pleci Dakun Pacitan

Burung Pleci Dakun Pacitan memiliki ciri-ciri fisik yang khas seperti warna bulu dan pola kacamata di sekitar mata. Jantan Pleci Dakun Pacitan juga cenderung memiliki suara yang lebih keras dan variatif dibandingkan dengan betina.